Lokasi dan Tiket Masuk Wisata Gamplong Studio Alam

Yogyakarta termasuk salah satu kota yang banyak dikunjungi para wisatawan. Baik itu warga Indonesia sendiri atau pun turis asing. Apalagi banyak sekali tempat wisata yang menarik, salah satunya adalah Gamplong Studio Alam.

Tempat wisata yang satu ini bukan tentang alam pada umumnya, melainkan sebuah lokasi syuting film. Ada beberapa film terkenal yang telah syuting di lokasi tersebut. Misalnya Bumi Manusia serta Habibie dan Ainun.

Baca Juga : Inilah 10 Tempat Wisata Baru di Jogja 2021

Rumah dan barang-barang di area tersebut sengaja didesain untuk kebutuhan film. Jadi, tergantung era atau tahun yang ditentukan. Bisa berubah secara berkala atau berbentuk usang dan rusak.

Sejarah Gamplong Studio Alam

Image Name

Tempat ini berdiri sejak tahun 2017. Pendirinya adalah Mooryati Soedibyo yang juga merupakan pendiri Mustika Ratu Group. Pada awalnya, lokasi ini hanya sebuah hamparan tanah lapang milik desa.

Kemudian, karena untuk kebutuhan shooting film Sultan Agung, akhirnya Gamplong Studio Alam dibangun. Sutradara dari film tersebut adalah Hanung Bramantyo.

Suasana pada Studio Alam dibuat layaknya kawasan kerajaan Mataram. Dengan luas lahan 2,7 hektar milik Desa Sumberrahayu. Masyarakat di sekitarnya pun mendukung pembangunan ini dan akhirnya berjalan dengan lancar.

Hanung sebagai sutradara memiliki cita-cita yang besar. Yaitu agar tempat ini menjadi salah satu penyampai pesan atau amanah para pahlawan nasional. Jadi, bisa mewariskan sejarah dan kekayaan bangsa ke generasi masa kini.

Oleh karena itu, pada tahun 2018, Studio Alam resmi dihibahkan kepada masyarakat Indonesia. Tepatnya pada hari Minggu, tanggal 15 Juli. Presiden Joko Widodo, Gubernur DIY, dan Bupati Sleman menjadi saksinya.

Trending:  Inilah 10 Tempat Wisata Baru di Jogja 2022

Jadi, pada saat tidak ada syuting film, maka lokasi ini dijadikan destinasi tempat wisata. Studio Alam termasuk wisata edukasi yang cocok dijadikan untuk mempelajari sejarah.

Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Gamplong Studio Alam berlokasi di Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Jika datang dari pusat Kota Yogyakarta, maka bisa langsung lurus ke arah barat. Tinggal mengikuti jalan utama tersebut hingga tiba di jalan Wates.

Kemudian, di pertigaan jalan Wates belok kanan dan lurus terus menyeberangi rel kereta api. Lalu, belok kiri dan jalan lurus hingga melihat sebuah lapangan. Selanjutnya belok kiri sejauh 300 meter.

Jadi itu rute yang bisa pengunjung jadikan arahan. Waktu tempuhnya tidaklah terlalu lama, kemungkinan hanya sekitar satu jam. Jarak dari pusat Kota Yogyakarta ke Studio Alam kira-kira 30 KM.

Lokasi Google Maps

Image Name

Pengunjung tidak dikenakan tarif khusus untuk bisa masuk ke dalamnya. Bisa membayar berapapun secara sukarela. Dimana nantinya akan digunakan untuk perawatan barang-barang yang ada di Studio Alam.

Namun, jika pengunjung ingin masuk ke lokasi museum, maka harus membayar sesuai tarif tertentu. Berikut ini penjabaran detailnya seputar harga tiket untuk masuk ke beberapa tempat.

  1. Kereta Tua membayar sebesar Rp 5000.
  2. Museum Habibie dan Ainun membayar sebesar Rp 5.000.
  3. Galery Antiques dan Ruang Rahasia membayar sebesar Rp 10.000.
  4. Museum Bumi Manusia membayar sebesar Rp 10.000.

Dengan biaya tersebut, tentu patokan yang terbilang sangat murah. Dengan begitu, pengunjung sudah bisa melihat-lihat secara keseluruhan. Jika datang pada waktu pandemi, maka harus membawa surat keterangan tes rapid.

Wisata ini buka setiap hari, tetapi tidak 24 jam. Waktunya hanya sekitar dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Jadi, sebaiknya jangan datang pada jam hampir tutup, karena tidak akan bisa puas menikmatinya.

Trending:  Obelix Hills Sunset Terbaik Untuk Dinikmati Ketika di Yogyakarta

Fasilitas Gamplong Studio Alam

Pengunjung tidak perlu khawatir saat mengunjungi wisata ini, karena telah tersedia fasilitas lengkap. Fasilitas yang bisa pengunjung gunakan diantaranya sebagai berikut :

  • Toilet
  • Area parkir yang sangat luas
  • Gallery
  • Warung makan
  • Toko souvenir
  • Spot foto menarik

Dengan fasilitas tersebut, pengunjung akan betah berada di tempat ini seharian. Apalagi banyak spot foto unik yang bisa dicoba. Berkunjung ke Gamplong Studio Alam seperti kembali ke masa lalu di era abad ke-16.

Keunikan Wisata Studio Alam

Image Name

Setelah mengetahui sejarah, lokasi, dan fasilitasnya. Jangan lupa pula untuk mengenal keunikan yang ada pada wisata ini. Hal inilah yang menjadi minat tersendiri bagi para wisatawan.

1. Memiliki Julukan Mini Hollywood Indonesia

Mempunyai julukan Mini Hollywood, karena lokasi wisata ini beberapa kali digunakan untuk syuting layar lebar. Berbagai macam bangunan semi permanen berdiri. Mulai dari pendopo, kawasan Kampung Mataram, dan lainnya.

Bangunan itulah yang menjadi keunikan pada wisata ini. Pengunjung Studio Alam juga bisa menikmati properti rumah di persyutingan film. Misalnya rumah Buitenzorg, yaitu tempat tinggal Nyai Ontosoroh dalam film Bumi Manusia.

Tempat lain di area tersebut juga dapat dijadikan spot foto menarik, kereta api zaman dulu. Selain itu, ada pula perkampungan zaman dulu, kafe di era kolonial, terowongan dengan hiasan grafiti, dan lainnya.

Beberapa kali pihak pengelola mengadakan lomba foto atau video seputar Gamplong Studio Alam. Jadi, bukan hanya sebagai tempat sejarah, bisa juga untuk wadah kreatifitas para pemuda.

2. Benteng Batavia

Tiruan Benteng Batavia di desain berwarna hitam dan inspirasinya berasal dari konsep benteng ala Romawi. Terdapat tembok abu-abu yang membentuk mengikuti garis aliran sungai.

Sungai tersebut merupakan rekaan Sungai Ciliwung, sebagai sumber kehidupan di zaman Belanda. Dengan bentuk yang hampir mirip aslinya, benteng ini menjadi salah satu keunikan Gamplong Studio Alam.

Trending:  Plengkung Pitu Klaten, Destinasi Wisata Baru Di Klaten Wajib Dicoba

Jika ingin masuk ke benteng tersebut, maka harus melewati jembatan ungkit yang ada di depan pintu. Jembatannya pun dibangun dengan khas belanda. Jadi, ketika berada di area ini seperti turut hadir dalam masa penjajahan.

Di dalamnya, terdapat bangunan Belanda pada zaman dulu. Misalnya seperti kereta kuda beroda empat dan beberapa meriam dengan roda penyangga. Pada sudut kiri benteng, ada anak tangga menuju tempat bastion.

Di bastion atau dinding pertahanan ada meriam yang diletakkan menjorok ke luar. Hal itu menggambarkan sebagai penjagaan kediaman pejabat tinggi yang ada di kastil Batavia.

3. Kampung Khas Zaman Dulu

Kampung di masa Hindia Belanda menjadi tempat masyarakat Tionghoa berkumpul. Tujuannya untuk melakukan pemisahan berdasarkan latar belakang. Lokasi kampung Pecinan ini berada di sisi kiri Benteng Batavia.

Terdapat rumah lantai dua lengkap dengan serambinya. Pada lantai bawah ada tumpukan drum kosong dari kayu. Terdapat pula papan berwarna merah dengan tulisan mandarin berwarna kuning. Berada di atas pintu salah satu bangunan.

Bangunan tersebut seperti toko milik keluarga Tionghoa. Ada juga bangunan yang dibuat dari kerangka kayu. Ambangnya dilengkapi dengan jendela dengan pola-pola etnik Cina.

Bukan hanya terdapat kampung Pecinan, melainkan ada juga kompleks Mataram. Kampung ini memiliki suasana kehidupan masyarakat Jawa di abad ke-16. Bangunannya menggunakan daun tebu kering (rapak).

4. Pasar Tradisional

Pada wisata ini, bukan cuma bangunannya yang detail menyerupai kehidupan zaman dulu. Dilengkapi juga pasar tradisional sebagai tempat transaksi. Dengan begitu, potret kehidupan pada masa penjajahan semakin nyata.

Pasar ini menjual aneka buah dan sayur. Selain itu, ada juga warung makan yang seluruhnya terbuat dari papan kayu. Gamplong Studio Alam memang wisata yang tepat, jika ingin merasakan kehidupan zaman dulu.

Originally posted 2022-07-09 11:33:53.

Check Also

9

10+ Wisata Air Terjun di Malang Terbaik 2022

Malang memang pusatnya tempat wisata alam, termauk wisata air terjun. Banyak wisatawan yang berkunjung ke …